Konsep Dasar Analisis Transaksional
Transaksional analisis merupakan cabang
pemikiran dari filsafat anti deterministik. Dimana setiap individu selalu
dipengaruhi dari setiap harapan atau bahkan tuntutan orang lain terhadap
individu itu sendiri yang membuat individu itu sendiri cukup merasa terganggu
karena ada nya transisi dari adanya tuntutan dari orang lain, apalagi bila
individu itu sendiri pernah membuat keputusan yang dirasa tidak seharusnya
ketika individu itu sendiri masih bergantung dengan orang lain. Setiap individu
dapat mempertimbangkan kembali keputusan yang sudah mereka ambil dimana hal ini
dilakukan agar dapat menyesuaikan segala permasalahan atau bahkan juga bisa
membuat sebuah keputusan baru yang dirasa lebih sesuai dengan keadaan seorang
individu dalam sebuah permasalahan. Maka dari itu individu bisa membuat
macam-macam kebiasaan dan juga perilaku serta tujuan hidup yang baru bagi
seorang individu.
Setiap individu yang melihat kenyataan
dalam hidup tentang bagaimana individu tersebut bisa mengolah informasi apapun,
semua hal-hal ini berasal dari status ego (ego state) pada diri setiap
individu. Dimana status ego ini sendiri terbentuk berdasarkan pengalaman-pengalaman
individu yang pernah mereka alami sejak individu masih kecil. Dalam status ego
terdapat berbagai unsur-unsur diantaranya ; Orang tua (Parent), Dewasa (Adult),
Anak (Child)
Orang tua (Parent), Ketika individu merasa
bahkan bertingkahlaku seperti orang tua maka dapat dikatakan individu tersebut
dalam status ego orang tua, hal ini didasari berdasarkan pengalaman yang dalam
membentuk sikap maupun pendapat individu. Status ego orang tua biasanya
membimbing,membantu,mengarahkan dsb. Dewasa (Adult) Status ego ini lebih
melihat sisi objektif dalam hidup dan dalam kepribadian sesorang. Status ego
yang lebih memperlihatkan kestabilan, tidak judgement, tidak emosional,
berfikir rasional dsb.
Anak (Child) Status ego ini lebih bersikap
emosional dengan spontan, kreatif, inisiatif tahapan ini akan terlihat wajar
bila pada anak-anak, biasanya selalu bergantung pada orang lain, bebas,
agresif, tidak mau kompromi, dsb. Dari ketiga status ego diatas nantinya
konseli akan di ajarkan cara agar dapat mengendalikan status ego dalam dirinya.
Adapun konseli yang datang pada konselor
membawa harapan pada permasalannya butuh akan perhatian baik perhatian positif ,
negatif, bersyarat dan tidak bersyarat. Perhatian positif (belaian, senyuman,
tepukan, dll), perhatian negatif (pukulan, tamparan yang menyakitkan, kritik,
sikap acuh, memelas,dll), perhatian bersyarat (saya mau menemanimu belajar,
asalkan kau mau membantu membersihkan rumah) dan perhatian tidak bersyarat
(saya akan membantu anda dengan sepenuh hati).
Individu yang dibesarkan dikeluarga banyak
perintah seperti kata jangan biasanya anak akan sulit mengambil keputusn
sendiri anak akan bergantung kepada orang tuanya danadapun anak yang sering
mendenar kata jangan seperti anak kecil justru akan membuat individu menjadi
lebih kuat dan tegar karena
transaksional analisis memandang pengalaman merupakan keputusan bagi seorang
individu yang bisa menyangkut kepada masa sekarang namun dengan transaksional
analisis konseli di fasilitasi agar dapat membuat keputusan baru.
Setiap individu memiliki posisi psikologi
dasar yang pertama (saya ok & kamu ok), kedua (saya ok & kamu tidak
ok), ketiga (saya tidak ok & kamu ok) dan keempat (saya tidak ok & kamu
tidak ok). Semua di landaskan atas
pengalaman individu pad masa kanak-kanak.
Prosedur Konseling Analisis Transaksional
Pada dasarnya konseli yang datang pada
konselor tidak memahami status ego mereka sendiri maka dari itu konseli TA di
ajarkan agar bisa mengidentifikasi status ego sendiri. Kontaminasi merupakan
pengecualian yang terjadi ketika status ego diluar anak dapat memblokir yang
orang tua atau ketika termasuk status ego yang orang tua maka status ego anak
di blokir.
Pengecualian dimana individu konstan pada
status egonya. Transaksi pelengkap adalah dimana satu status ego saling
melengkapi terjari respon yang di harapkan. Transaksi menyebrang, misalnya
child “ayo kita naik odong-odong keliling kota” parent “ngapain juga naik itu
tolong lah berfikir berapa umur kamu sekarang masa naik odong-odong kayak anak
kecil aja”.Transaksi tersembunyi biasanya mereka melibatkan lebih dari dua
status ego, adanya hubungan timbal balik antara dewasa dengan dewasa dan anak
denan anak adanya transaksi tersembunyi didalam status ego.
Setelah menganalisis status ego lalu
menganalisis ritual dan hiburan biasanya dengan individu yang kurang perhatian
kebanyakan merek mengalami kekosongan, kebosanan, kurang gairah, merasa tidak
dicintai. Adapun analisis skenario cerita ini bisa di ambil dari cerita apa
saja mengenai konseli, agar konseli turut merasa dan paham sendiri dari
ceritanya sendiri.
Reviews:
Posting Komentar